Penyamaan Persepsi Auditor AMI TA 2021/2022
Rabu, 20 Juli 2022, Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) UPN “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Penyamaan Persepsi Auditor Audit Mutu Internal (AMI) untuk 2021/2022 secara luring dan dihadiri hampir seluruh Auditor AMI yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan AMI yang telah diselesaikan oleh Timlak AMI dengan baik sesuai komitmen waktu yang berakhir pada Jumat, 15 Juli 2022 yang kemudian memasuki periode penugasan Auditor AMI dalam kurun waktu 2 minggu yang akan berakhir Jumat, 29 Juli 2022. Acara pada hari ini dihadiri rekan-rekan dari LP3M UPN “Veteran” Jawa Timur dan Jakarta yang merupakan bentuk kegiatan dalam rangka MoU kerjasama yang telah diinisiasi pada 2021 lalu.
Hadir dari LP3M UPN “Veteran” Jawa Timur adalah:
- Sekretaris Lembaga, Jojok Dwiridotjahjono,
- Kapus Penjaminan Mutu, RR Rochmoeljati,
- Kapus Pengembangan Pembelajaran, I Nyoman Dita Pahang Putra,
- Ketua Program Mata Kuliah Umum, Srie Muljani
Hadir dari LP3M UPN “Veteran” Jakarta adalah:
- Kapus AMI, Srimulyantini,
- Kapus Penjaminan Mutu, Bayu Hananto
Pada kesempatan ini hadir narasumber secara luring dari Universitas Negeri Semarang, Ibu Badingatus Solikhah, SE., M.Si., Ak., CA, CMA, CPA, CIBA, CERA, ASEAN CPA yang memiliki pengalaman luar biasa dalam proses penjaminan mutu. Acara dibuka oleh Ketua LP3M, Partoyo, Ph.D yang menyampaikan bahwa untuk kegiatan SPMI dalam rangka PPEPP dari LP3M melakukan 2 kegiatan utama, yaitu :
- Monev yang dilakukan Timlak Monev di Prodi masing-masing dan diaudit oleh Audit Monev,
- AMI yang dilakukan Timlak AMI perwakilan Prodi yang dipantau oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas masing-masing dan diaudit oleh Auditor AMI.
Acara inti pada hari ini oleh narasumber menyampaikan di awal betapa pentingnya proses budaya mutu dan menyemangati pejuang mutu. Narsum mengingatkan pentingnya integrasi kegiatan mutu dengan sistem informasi. Hal penting tidak hanya proses pembelajaran, akan tetapi jangan lupa supporting sistem yang memiliki standar yang tercapai, hal ini adalah bagian holistik secara sistemik. SPMI harus bersifat “internally driven”, sebagai kebutuhan, bukan keharusan, dengan demikian semua menjadi terbiasa dengan kebiasaan yang baik. Budaya mutu bukan kerja sendiri, akan tetapi kerja bersama yang kolaboratif semua pihak sesuai dengan peran masing-masing.
Pada sesi diskusi, menjadi concern semua pihak adalah data pada PDDikti yang menjadi sumber segala sumber yang digunakan berbagai pihak eksternal. Apabila ada perbedaan data, maka PDDikti yang harus diperbaiki secara internal oleh operator Prodi dan PT. Pertanyaan selanjutnya adalah ketika PT tidak seideal yang disampaikan narsum, bagaimana apabila Pimpinan tidak memiliki komitmen tinggi, atau justru sangat memiliki komitmen, akan tetapi justru banyak hal tidak tercapai dan dapat diterapkan. Apa solusi menyelesaikan masalah tanpa masalah. Narsum menyampaikan harus banyak diskusi berbagai lini, agar terjadi keselerasan komunikasi. Alternatif pemberian award juga menjadi hal menarik berbagai pihak untuk menguatkan komitmen dan konsistensi dalam budaya mutu. Auditor memiliki peran yang penting dalam proses penjaminan mutu.