Semarang — Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) melakukan kunjungan strategis ke Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Rabu, 26 November 2025, dalam rangka penguatan implementasi Sinergi Kampus Bela Negara Indonesia (SKBNI). Kunjungan ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong integrasi nilai-nilai kebangsaan, karakter, dan semangat Bela Negara ke dalam seluruh aspek kehidupan kampus di Indonesia. Kegiatan SKBNI UPNVY dikawal oleh Dr. Ir. Barlian Dwinagara, M.T. IPU, Kepala LPMPP UPNVY, serta Hari Kusuma Satria Negara, S.E., M.Acc., Ak., CPA., Kepala Pusat Bela Negara UPNVY sekaligus penggagas utama pelaksanaan SKBNI. Setibanya di kampus UNNES, rombongan LPMPP UPNVY disambut hangat di Gedung Rektorat oleh Direktur Akademik dan Kemahasiswaan (Akamawa) UNNES, Mulyo Widodo., SPd.,MM Sambutan positif ini menegaskan komitmen UNNES sebagai salah satu perguruan tinggi yang selama ini konsisten menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan integritas melalui berbagai program akademik, organisasi mahasiswa, dan budaya kampus.

SKBNI: Integrasi Holistik Penguatan Ketahanan Nasional di Perguruan Tinggi

Dalam pertemuan tersebut, LPMPP UPNVY menjelaskan bahwa pelaksanaan SKBNI bukan sekadar instrumen evaluasi, melainkan roadmap strategis bagi perguruan tinggi untuk memperkuat ketahanan nasional. SKBNI dirancang untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, karakter kebangsaan, serta semangat Bela Negara benar-benar terintegrasi ke dalam tridharma perguruan tinggi secara menyeluruh. Pelaksanaan SKBNI berlandaskan pada integrasi multidimensi yang mencakup ideologi, akademik, kemitraan, teknologi, budaya, hingga tata kelola berkelanjutan. Seluruh dimensi tersebut dirumuskan dalam tujuh kriteria utama SKBNI, yaitu:

1. Landasan Ideologis dan Nilai Dasar dengan memastikan setiap aktivitas kampus berakar pada nilai Pancasila, cinta tanah air, dan wawasan kebangsaan.
2. Kriteria Sinergi Akademik yakni Integrasi nilai Bela Negara dalam kurikulum, pembelajaran, riset, dan publikasi ilmiah.
3. Kriteria Sinergi Non-Akademik yakni penguatan karakter dan kepemimpinan melalui kegiatan kemahasiswaan, organisasi, dan aktivitas kampus lainnya.
4. Kriteria Sinergi Kemitraan yakni kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan instansi pertahanan untuk menguatkan kapasitas Bela Negara.
5. Kriteria Sinergi Infrastruktur dan Digitalisasi yakni pemanfaatan teknologi dan pengembangan sistem digital sebagai katalisator internalisasi nilai kebangsaan.
6. Kriteria Sinergi Sosial dan Budaya, yakni pelestarian budaya lokal, moderasi beragama, dan penguatan harmoni sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional,.
7. Kriteria Evaluasi dan Keberlanjutan yakni pemantauan dan evaluasi berkala untuk memastikan keberlanjutan program Bela Negara di lingkungan kampus.

Urgensi Sinergi Bela Negara antar Perguruan Tinggi Tidak Bisa Ditunda

Dr Ir. Barlian Dwinagara, M.T. IPU, sebagai kepala LPMPP menegaskan urgensi sinergi Bela Negara antarperguruan tinggi. Menurutnya, kondisi geopolitik global, tantangan digital, serta dinamika sosial menuntut generasi muda memiliki karakter kuat, wawasan luas, dan kemampuan adaptif. “Sinergi Bela Negara tidak bisa ditunda”. Tujuh pilar SKBNI memberikan arah yang jelas bagi perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam memperkuat ketahanan nasional. Integrasi akademik, non-akademik, kemitraan, hingga digitalisasi merupakan fondasi penting untuk menciptakan lulusan yang tangguh dan berkarakter kebangsaan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi memegang peranan strategis dalam memastikan nilai-nilai kebangsaan dapat ditanamkan dengan cara yang relevan bagi generasi muda. “Infrastruktur dan digitalisasi bukan sekadar pelengkap, tetapi katalisator transformasi pembelajaran nilai kebangsaan,” imbuhnya.

SKBNI adalah Laboratorium Bela Negara di Kampus

Sebagai Kapus Bela Negara UPNVY, Hari Kusuma Satria Negara menekankan bahwa SKBNI merupakan platform yang komprehensif untuk membangun budaya Bela Negara secara sistemik di lingkungan perguruan tinggi. “SKBNI ini bukan program seremonial. Ini adalah laboratorium Bela Negara yang memungkinkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan membangun kesadaran dan perilaku kebangsaan secara berkelanjutan,” jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa UPNVY siap menjadi role model dalam implementasi SKBNI, mengingat identitas UPN sebagai Kampus Bela Negara yang sudah lama mengembangkan program-program penguatan karakter kebangsaan.

UNNES Sambut Sinergi dan Siap Berkolaborasi

Direktur Akamawa UNNES, Mulyo Widodo, SPd., MM, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini. Ia menilai sinergi Bela Negara antarperguruan tinggi sangat penting untuk menjaga integritas bangsa di tengah tantangan global. “Kami menyambut hangat inisiatif ini. UNNES siap berkolaborasi untuk memperkuat karakter kebangsaan sivitas akademika. SKBNI dapat menjadi kerangka kerja yang menyatukan upaya perguruan tinggi dalam menjaga ketahanan nasional,” katanya. Pertemuan ini juga dihadiri oleh humas UNNES dan jajaran kemahasiswaan UNNES, yang menyampaikan kesiapan UNNES untuk mengadopsi indikator SKBNI dalam penguatan kurikulum, aktivitas mahasiswa, dan pengembangan budaya akademik. Dr. Herlina Jayadianti kapus Pengembagan Pembelajaran LPMPP UPNVY juga menegaskan pentingnya integrasi nilai Bela Negara ke dalam sistem pendidikan formal. Kurikulum lintas disiplin ilmu perlu dirancang untuk menanamkan wawasan kebangsaan, karakter, dan ketahanan nasional. Kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah juga harus diarahkan pada isu-isu ketahanan nasional, ekonomi, sosial, digitalisasi, dan budaya dalam perspektif Bela Negara.

Penguatan Jejaring Bela Negara ke Depan

Kunjungan LPMPP UPNVY ke UNNES menandai langkah awal dalam pembangunan jejaring nasional perguruan tinggi yang berkomitmen pada nilai kebangsaan dan Bela Negara. Sinergi ini diharapkan memperkuat peran kampus sebagai pusat pendidikan karakter sekaligus agen pembangunan nasional. Dengan terbangunnya kolaborasi ini, UPNVY dan UNNES berkomitmen untuk bersinergi demi mewujudkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menjaga keutuhan NKRI di masa depan.