UPN Veteran Yogyakarta Gelar Sosialisasi SKBNI di Universitas Muhammadiyah Mataram
Mataram, 14 November 2025 — UPN “Veteran” Yogyakarta menegaskan kembali komitmennya sebagai Kampus Bela Negara melalui pelaksanaan sosialisasi Sinergi Kampus Bela Negara Indonesia (SKBNI) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mengawal tumbuhnya semangat bela negara di kalangan civitas akademika perguruan tinggi Indonesia.
Sosialisasi di Mataram merupakan rangkaian kegiatan SKBNI yang sebelumnya diawali dengan Review dan Revisi Relevansi Kriteria Penilaian SKBNI pada 25 Oktober 2025, melibatkan pimpinan tujuh universitas di Jawa Barat. Rangkaian tersebut dilanjutkan dengan sosialisasi di Bandung, lanjut Palembang dan kemudian bergerak ke wilayah Indonesia Timur melalui Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dan Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)..
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program pemeringkatan berbasis kriteria bela negara sekaligus menjaring masukan untuk penyempurnaan indikator penilaiannya.
Acara dibuka dengan sambutan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UMMAT, Dr. Ir. Hj. Heni Pujiastuti, S.T., M.T., IPU, didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Agus Kurniawan, M.Eng.
Materi sosialisasi disampaikan oleh Dr. Ir. Mofit Eko Poerwanto, M.P. yang menjelaskan bahwa bela negara merupakan seluruh aktivitas yang menjaga keutuhan NKRI. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab bela negara tidak hanya menjadi tugas aparat pertahanan, tetapi merupakan kewajiban seluruh warga negara sesuai perannya masing-masing.
Acara berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 11.30 WITA dan dihadiri oleh para koordinator program studi Fakultas Teknik, para dosen, serta mahasiswa UMMAT. Sejumlah mahasiswa internasional dari Yaman, Sudan, dan Ghana turut hadir, bersama sekitar 150 mahasiswa dari berbagai program studi.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif dengan berbagai pertanyaan kritis dari mahasiswa mengenai implementasi bela negara di lingkungan kampus. Namun, karena keterbatasan waktu menjelang ibadah sholat Jumat, sesi diskusi ditutup lebih awal.
Kegiatan sosialisasi di UMMAT berjalan dengan lancar dan menjadi momentum penting dalam memperluas pemahaman bela negara melalui dunia pendidikan tinggi di Indonesia.