Best Practice Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) UPN “Veteran” Yogyakarta memenuhi undangan hadir secara luring dalam acara Seminar Nasional Akreditasi Internasional Best Practice Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi dan Pengajuan ke Lembaga Akreditasi Internasional di Hotel Jayakarta Resort & Spa pada Sabtu-Minggu, 20-21 November 2021. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan akan menyelenggarakan kegiatan tersebut dalam rangka membangun budaya mutu Program Studi untuk Rekognisi Internasional dalam memperkuat akses dan menjadi pengembangan Pendidikan Tinggi di skala Internasional. LP3M diwakili oleh Ketua LP3M Partoyo, Ph.D yang hadir secara daring dan Kapus Penjaminan Mutu Internal Dr. Dian Indri Purnamasari, Ak., CA yang hadir secara luring dalam rangkaian acara tersebut. Acara diselenggarakan secara blended, peserta hadir secara daring dan luring sesuai dengan konfirmasi undangan.
Acara dibuka oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D yang menjelaskan Kebijakan Kriteria Lembaga Akreditasi Internasional. Akreditasi Internasional menjadi indikator penting dan harapannya prodi-prodi sudah siap menuju arah ke sana. Saat ini Kementrian sedang mempersiapkan Kepmen untuk kriteria Lembaga Akreditasi Internasional yang akan ditetapkan diakui oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar jangan sampai sudah Akreditasi tetapi Lembaga tidak diakui oleh Pemerintah sehingga perlu ditetapkan. Adapun yang menjadi kriteria antara lain:
- Telah mengakreditasi minimal 1 prodi yang termasuk dalam 50 PT terbaik dunia,
- Telah mendapat pengakuan Lembaga akreditasi internasional atau organisasi profesi internasional,
- Tata kelola, penjaminan mutu, outcomes based, melakukan akreditasi diluar yurisdiksi.
Paparan selanjutnya adalah Integrasi SPMI dan SPME Internasional oleh Dr. Pepen Arifin yang menyampaikan bagaimana SPMI kita harus bersinergi dengan akreditasi internasional dan kita memasuki era di mana gelar belum tentu menjamin sebuah kompetensi, sehingga penjaminan mutu memiliki peranan penting mengkawal proses budaya mutu. Rangkaian PPEPP internal yang sudah berjalan dengan baik, perlu didukung juga oleh Penjaminan Mutu Eksternal yang tidak hanya Akreditasi, akan tetapi ISO dan Lembaga lainnya, termasuk akreditasi internasional. Universitas pasti memiliki visi, misi, dan sasaran tujuannya dan merancang kegiatan-kegiatan yang mendukungnya yang kesemuanya perlu SPMI. Prinsip penjaminan mutu yang menjamin lulusan memiliki kemampuan standar yang sesuai menjadi pedoman kita semua.
Acara dilanjutkan dengan sharing session dari berbagai Perguruan Tinggi yang telah berhasil mencapai akreditasi internasional dan terbagi dalam berbagai Lembaga akreditasi internasional yang berbeda, yaitu:
1. Lembaga Akreditasi Internasional ASIIN
- Universitas Negeri Padang
- Universitas Negeri Surabaya
2. Lembaga Akreditasi Internasional AACSB
- Universitas Indonesia
- Sekolah Tinggi Manajemen PPM
3. Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA
- Universitas Gunadarma
4. Lembaga Akreditasi Internasional IABEE
- Universitas Surabaya
5. Lembaga Akreditasi Internasional RSC
- Universitas Jambi
6. Lembaga Akreditasi Internasional EAEVE
- Institut Pertanian Bogor
Berdasarkan berbagai pengalaman PT yang telah melalui tahapan proses akreditasi internasional, diperlukan komitmen pimpinan terkait ketersediaan dana yang tidak sedikit tentunya dan standar sarana prasarana yang wajib dipenuhi. Dan ketersediaan prodi untuk siap dengan keinginan dan dokumen untuk akreditasi internasional. Proses yang dilalui tidak mudah dan cepat, memerlukan beberapa tahun, beberapa dibentuk tim khusus yang di bawah Rektor, agar apabila membutuhkan dukungan dapat secara langsung, panitia Ad Hoc yang dipimpin Prodi atau Fakultas.