Pelatihan Blended Learning
Dalam beberapa bukan mendatang, pembelajaran blended learning akan segera diterapkan di UPN Veteran Yogyakarta. Untuk itu, perlu persiapan yang matang baik dari sisi dosen dalam melaksanakan pembelajaran, serta dari sisi fasilitas, sarana dan prasarana dalam menunjang aktifitas blended learning. Acara Pelatihan Blended learning dibuka pada Rabu, 3 November oleh Ketua LP3M, Bapak Partoyo, S.P., M.P., Ph.D. Pembelajaran blended learning bukan berarti hanya memindahkan kelas daring ke depan mahasiswa di dalam ruangan. Tetapi didukung oleh fasilitas dan metode yang sesuai sehingga capaian pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Memasuki sesi pertama acara inti, Bapak Tony D. Susanto, S.T., M.T., Ph.D, selaku pembicara menyampaikan materi dengan judul “Praktik Baik Blended Learning”. Dalam blended learning, idealnya dosen-dosen telah memiliki materi-materi yang “asinkronus” yang dapat dipelajari sebelum pembelajaran tatap muka. Dalam acara ini, ada tiga pokok utama yang dibahas: Pengertian Blended learning dan kelebihannya, 9 model dalam blended learning, dan Strategi blended learning. Dalam paparannya, beliau menjelaskan filosofi dari Blended learning adalah suatu metode pembelajaran yang merupakan kombinasi kelebihan antara konvensional dan daring, dimana dosen dapat mengontrol jalannya pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran dan mahasiswa dapat mengontrol apa saja yang ingin dipelajarinya.
Pemaparan materi di sesi kedua diisi oleh Bapak Anas Bakhtiar, A.Md, MCE, Hybrid Product Manager PT. Trust Training Partner, selaku vendor penyedia peralatan blended learning di UPN “Veteran” Yogyakarta. Sesi kedua ini bersifat sangat teknis dan lebih ke persiapan ruangan. UPN telah menyiapkan lima kelas yang akan diinstalasi untuk memfasilitasi pembelajaran blended learning ini. Sesi ini dimulai dengan sambutan dari Direktur PT. Trust Training Partner, kemudian dilanjutkan dengan roleplay pembelejaran blended learning. Setelah itu, pemaparan dilanjutkan dengan menjelaskan device dan fitur-fitur yang digunakan.
Setelah mengikuti acara ini, diharapkan para dosen memiliki bekal pengetahuan mengenai blended learning, metode, dan strategi yang tepat untuk diterapkan nantinya. Tidak hanya itu, diharapkan pula para tenaga pendidik sebagai wakil dari masing-masing fakultas memiliki keterampilan dasar dalam mempersiapkan peralatan, sarana, dan prasarana yang digunakan, sehingga pembelajaran blended learning dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Materi dapat diunduh melalui klik materi