Audit Penjaminan Mutu Internal SPADA WIMAYA
Acara Audit Penjaminan Mutu Internal Spada Wimaya dibuka pada Selasa, 17 November 2020 oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVY, Bapak Dr. Ir. Suharsono, M.T dengan mengapresiasi tim e-learning SPADA WIMAYA yang telah bekerja keras mengembangkan dan mensukseskan penggunaan e-learning untuk kegiatan belajar-mengajar selama pandemi dalam persiapan yang cukup singkat. Beliau juga berpesan untuk tetap berjuang bersama-sama dan mengawal SPADA WIMAYA walau pandemi berakhir. Hal ini dikarenakan adanya peraturan Menteri yang menyatakan bahwa mata kuliah teoritis diwajibkan tetap dilaksanakan dalam keadaan daring. Untuk mendukung peraturan Menteri tersebut, saat ini UPNVY juga telah dalam proses merancang peraturan rektor yang nantinya mengatur bahwa beberapa persen kegiatan belajar-mengajar harus tetap dilaksanakan secara daring, agar SPADA WIMAYA tetap dapat digunakan seterusnya.
Di hari pertama, rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian materi dari Bapak Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, CA, Ak yang membahas mengenai keunggulan kompetitif dengan sustainable elearning. Menurut beliau, e-learning, sebagai sistem informasi memiliki peran stategis untuk mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif yang dimaksud adalah keunggulan yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif tersebut, terdapat empat tahap yang perlu dilalui, diantaranya komunikasi, transaksi, kolaborasi, hingga transformasi. Tahap transformasi ini diyakini oleh narasumber bahwa telah terjadi pula di lingkungan UPNVY. Karena, dengan adanya pandemi, mau tidak mau seluruh civitas akademika telah dipaksa untuk mengubah segala kebiasaan pekerjaan yang dulunya dilaksanakan secara luring menjadi daring.
Dengan telah berkembangnya SPADA WIMAYA untuk kegiatan belajar-mengajar, agar terus dapat berkembang, sistem harus didukung oleh komitmen pimpinan yang dapat diikuti oleh jajarannya, dan sebaliknya. Selanjutnya, sistem juga harus mampu memberi informasi dan meningkat fungsionalitasnya. Sebagai saran, sistem SPADA sebaiknya harus berada dalam sebuah ekosistem. Maksudnya, harus dapat berkomunikasi dengan sistem lain dan saling terintegrasi. Selain itu, hendaknya dapat pula mengikuti perkembangan kebutuhan dan perkembangan teknologi, karena “Kehebatan sebuah aplikasi, tergantung pada seberapa jauh user memanfaatkannya”.
Selain ceramah dari narasumber, selanjutnya seluruh tim SPADA WIMAYA juga melakukan kegiatan analisis konten terhadap kegiatan perkuliahan yang telah memasuki minggu ke 8 ini. Analisis konten ini bertujuan melihat seberapa besar penggunaan SPADA WIMAYA dalam proses pembelajaran daring selama ini. Hasil analisis konten akan disampaikan pada Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) pada Senin, 23 November 2020, bersamaan dengan pelaporan hasil audit monev akademik untuk Semester Genap TA 2019/2020.