Navigating the Ethical Landscape of Artificial Intelligence in Higher Education: LPMPP UPN Veteran Yogyakarta Dorong Kesadaran Etika AI di Kampus
Yogyakarta, 21 Oktober 2025 – Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UPN “Veteran” Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kapasitas dosen dan pengelola program studi melalui kegiatan bertajuk “Navigating the Ethical Landscape of Artificial Intelligence in Higher Education.”
Acara ini dilaksanakan secara hibrid, yakni melalui platform Zoom dan luring di Hotel Innside Yogyakarta, dan dihadiri oleh para koordinator program studi (koorprodi) dan dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UPNVY. Kegiatan ini menghadirkan Nunung Nurul Qomariyah PhD, pakar Artificial Intelligence dan Etika Digital dari Binus University International, yang juga merupakan Assistant Professor in Computer Science dengan keahlian di bidang AI and Data Science. Beliau menyampaikan materi berdasarkan riset dan praktik terbaik yang dikembangkan di berbagai universitas internasional. Dalam paparannya, Dr. Nurul menegaskan bahwa perdebatan mengenai etika dan moral dalam penggunaan AI di pendidikan tinggi merupakan isu yang semakin mendesak. Menurutnya, etika tidak semata tentang aturan atau larangan, melainkan tentang proses berpikir dan pengambilan keputusan yang berlandaskan nilai. “Etika adalah pilihan sadar manusia untuk bertindak berdasarkan prinsip dan nilai yang diyakini baik, ada aturan sosial, sedangkan moral lebih berkaitan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa dalam konteks pendidikan tinggi, universitas tidak hanya berperan mentransfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kebijaksanaan, integritas, dan tanggung jawab sosial. Tantangan besar muncul ketika kemajuan teknologi seperti AI digunakan tanpa pertimbangan etis yang matang, misalnya dalam proses pembelajaran, asesmen, hingga riset ilmiah. Dr. Nurul juga menyoroti hasil riset global yang menunjukkan kekhawatiran para pendidik terhadap penyalahgunaan AI, seperti ChatGPT, oleh mahasiswa untuk menyontek atau menghindari berpikir kritis. “Teknologi ini bisa menjadi alat yang luar biasa bila digunakan dengan bijak, tetapi bisa pula menggerus kemampuan refleksi dan orisinalitas mahasiswa jika disalahgunakan,” jelasnya. Lebih lanjut, ia memperkenalkan kerangka etika AI yang diadaptasi dari prinsip OECD dan Microsoft Responsible AI, yang menekankan aspek keadilan, transparansi, keamanan, akuntabilitas, inklusivitas, serta perlindungan data pribadi. Dalam konteks Indonesia, pedoman ini sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Etika AI yang menekankan nilai inklusivitas, kemanusiaan, dan keberlanjutan lingkungan.
Sementara itu, Dr. Herlina Jayadianti, Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran LPMPP UPNVY, dalam sambutannya menegaskan bahwa penggunaan AI yang masif di lingkungan perguruan tinggi perlu diatur secara strategis di tingkat universitas. “AI sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan akademik, mulai dari penulisan hingga analisis data. Karena itu, kebijakan dan pedoman etika penggunaannya harus jelas agar inovasi tetap berpihak pada nilai kemanusiaan dan kejujuran akademik,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan LPMPP untuk memperkuat kompetensi dosen dalam menghadapi transformasi digital dan tantangan etis di era kecerdasan buatan.
Para peserta yang hadir, baik secara luring maupun daring, menunjukkan antusiasme tinggi. Diskusi interaktif berkembang mengenai bagaimana AI dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum secara etis, bagaimana perguruan tinggi dapat menyiapkan pedoman akademik yang adaptif terhadap AI, serta bagaimana dosen dapat menjadi teladan dalam penggunaan teknologi secara bertanggung jawab. Sebagai penutup, Dr. Nurul menegaskan pesan penting: “Etika bukan tambahan dalam pendidikan tinggi, melainkan fondasi yang menjaga kepercayaan publik terhadap universitas dan memastikan keberlanjutan nilai-nilai akademik di tengah gempuran teknologi.” Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi UPN “Veteran” Yogyakarta untuk menegaskan komitmennya dalam membangun budaya akademik yang berintegritas, berorientasi nilai, dan adaptif terhadap inovasi. LPMPP berharap, hasil dari diskusi dan refleksi ini dapat menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan etika AI di lingkungan kampus secara bersama sama.